BERITA TERKINI.

LJK Diperiksa Panitia Pusat

Rabu, 2 Oktober, 2013 | 0 Comments
Share on: Google Plus
Para peserta mengikuti ujian CPNS pada tahun lalu. Sementara pelamar CPNS di Madina berharap proses seleksi bersih dari dugaan KKN.
PALUTA – Dalam penerimaan CPNS tahun ini untuk pemeriksaan lembar jawaban komputer (LJK) ujian CPNS tidak lagi diperiksa oleh universitas yang menjalin kerjasama dengan daerah yang melaksanakan penerimaan CPNS, melainkan menjadi kewenangan panitia pusat.
Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) Drs Hailullah Harahap MM kepada METRO, Selasa (1/10) mengatakan, ada perbedaan tekhnis dalam pemeriksaan LJK nantinya dalam penerimaan CPNS ini. Dimana jika pada tahun sebelumnya LJK diperiksa dan dirangking oleh universitas yang ditunjuk oleh daerah dan melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah, maka pada tahun ini tidak.
Karena, katanya, untuk tahun ini mekanismenya daerah hanyalah menyelenggarakan penerimaan saja, kemudian melaksanakan ujian. Dimana soal dan LJK ujiannya langsung dari pusat. Setelah sampai di daerah dan setelah dijawab, maka LJK ini kembali dikirim ke panitia pusat.
“Untuk selanjutnya panitia pusatlah yang berwenang untuk melakukan pemeriksaan. Tahun ini daerah hanya menyelenggarakan penerimaan dan ujiannya saja tidak seperti tahun lalu,” tuturnya.
Hal ini dikatakannya, agar masyarakat khususnya para pelamar memahami sistem dan mekanisme dalam perekrutan CPNS, khususnya dalam hal pemeriksaan hasil ujian nantinya.
“Karena ini juga harus disampaikan agar bisa kita ketahui bersama bagaimana mekanismenya,” sebutnya.
Untuk tahun ini, Pemkab Paluta menerima 122 formasi, rinciannya tenaga guru 67 orang, tenaga kesehatan 42 orang dan tenaga teknis sebanyak 13 orang. Adapun rinciannya yakni formasi guru SD 11 orang, guru SMP 29 orang, guru SMA 22 orang dan guru SMK 5 orang.
Kemudian untuk tenaga Kesehatan sebanyak 42 orang dengan rincian Dokter Umum 7 orang, Dokter Gigi 2 orang, S-1 Keperawatan 2 orang dan D-III Keperawatan 11 orang, Apotoker 2 orang, Asisten Apoteker 2 orang, D-III Kebidanan 12 orang dan untuk S-1 Kesehatan Masyarakat 4 orang. Selanjutnya untuk tenaga Teknis 13 orang. Sehingga total keseluruhannya 122 orang.  (phn)


Hari Kesaktian Pancasila Diperingati secara Sederhana

Rabu, 2 Oktober, 2013 | 0 Komentar
Share on: Google Plus
PALUTA – Pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara (Pemkab Paluta) memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Oktober dengan sederhana di Lapangan Merdeka Pasar Gunung Tua, Kecamatan Padang Bolak, Selasa (1/10).
Dalam upacara tersebut, Wakil Bupati (Wabup) Riskon Hasibuan bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) dengan Komandan Upacara Danramil 06 Binanga Kapten Inf Tenggar Harahap. Upacara tersebut berlangsung sederhana dan tidak ada pidato resmi atau arahan yang disampaikan oleh Wabup kepada peserta upacara Hari Kesaktian Pancasila.
Wabup hanya membacakan teks pancasila yang diikuti oleh seluruh peserta upacara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ikrar yang dibacakan oleh Ketua DPRD Paluta Muchlis Harahap. Kemudian selanjutnya upacara selesai.
Hadir dalam upacara tersebut Danki Batalyon 123 Gunungtua Kapten Inf S Karosekali dan Muspida plus, Plt Sekda Paluta Drs Hailullah Harahap, Wakil Ketua DPRD Paluta dan anggota DPRD Paluta, para asisten, pimpinan SKPD, camat se-Paluta, KNPI, unsur OKP dan undangan lainnya dengan peserta upacara terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, PNS, pelajar mulai dari tingkat TK hingga SMA, mahasiswa dan lainnya. (phn)

Dihajar Puting Beliung, Gubuk Milik Janda Roboh

Rabu, 2 Oktober, 2013 | 0 Comments
Share on: Google Plus
Rumah milik Sumiyati yang roboh dihantam angin puting beliung.
ASAHAN – Satu unit rumah tidak layak huni atau gubuk di Dusun IX Rambung Merah, Kecamatan Simpang Empat, Asahan, dihajar angin puting beliung, kemarin sekitar pukul 17.00 WIB. Akibatnya, rumah milik Sumiyati Sianturi alias Iyek (40), janda empat anak itu, roboh.
Kepada METRO, Iyen menuturkan sore itu hujan deras mengguyur. Kebetulan, tidak ada yang berada di rumah.
“Anak-anak saya yang kecil belum pulang dari sekolah. Anak gadis saya bekerja di salah satu restoran di Sipaku. Sedangkan anak lajang saya ke laut sebagai nelayan. Dan saya sendiri mencari sayuran untuk dijual ke Pajak Bahagia Tanjungbalai,” terangnya. Ketika pulang, ia mendapat kabar dari tetangganya yang mengatakan rumahnya roboh dihantam angin dan hujan.
“Saya tercengang. Air mata langsung menetes. Inilah orang tak punya dan miskin. Suami saya meninggal dunia 10 tahun lalu, saat anak masih kecil dan masih ada yang sekolah.  Untuk mencari makan, saya harus beli sayuran, daun ubi, pisang, dan lainnya untuk dijual kembali ke Tanjungbalai,” terang Iyen. Kaata Iyen, gubuknya yang berdinding tepas dan beratap rumbia itu dibangun bersama almarhum suaminya.
“Sampai sekarang belum pernah ada perbaikan. Sulit bagi kami memperbaikinya. Untuk bisa makan saja per harinya sudah bersyukur. Lain belanja dan jajan anak sekolah. Untuk jajan anak saja Rp1.000 sehari, dan ada dua orang yang sekolah di tsanawiyah (setingkat SMP, red). Dagangan terkadang habis terjual, terkadang tidak laku,” bebernya. Sementara Suf tetangga Iyen, mengaku sudah mengusulkan kepada camat melalui Ketua RT dan Sekcam agar rumah tersebut diperbaiki.
Namun Camat Simpang Empat Supardi ketika dihubungi mengaku belum memeroleh informasi ada rumah warga yang roboh diterpa angin dan hujan. “Saya akan meninjau lokasi rumah warga yang roboh,” ujar Supardi. (ilu)

Hingga Hari Kedelapan, Pelamar CPNS di Taput Capai 925 Orang

Selasa, 1 Oktober, 2013 | 0 Comments
Share on: Google Plus
TARUTUNG – Hari kedelapan pendaftaran CPNS di Taput mencapai 925 orang yang sudah resmi melamar untuk memperebutkan 40 kuota yang ada. Diperkirakan, jumlah pelamar akan semakin bertambah, mengingat pendaftaran masih berlangsung hingga Jumat (4/10).
“Sejak pendaftaran dibuka, Senin (23/9), jumlah pelamar yang sudah resmi mendaftar mencapai 925 orang. Jumlah itu diperkirakan akan bertambah lagi,” kata Sekretaris BKD Taput Polmer Siregar, kepada METRO Senin (30/9).
Menurut dia, para pelamar ini akan memperebutkan formasi 40 tenaga guru. “Kami mencatat data terakhir, jumlah pelamar sudah mencapai 925 orang, padahal kami hanya butuh 40 formasi tenaga guru saja,” ucapnya.
Polmer menerangkan, ada pun rincian 40 CPNS yang akan diterima tersebut yakni tenaga guru SD sebanyak 2 orang dengan kualifikasi pendidikan S-1 PGSD, tenaga SMP 11 orang, guru SMA 17 orang dan tenaga guru SMK 10 orang.
Menurutnya, syarat umum pendaftaran yakni Warga Negara Republik Indonesia (WNI), pelamar batas usia serendah-rendahnya 18 tahun dan setinggi-tingginya 40 tahun per 31 Desember 2013.
“Sementara itu, untuk kelengkapan berkas lamaran yakni, pas foto hitam putih 3×4 sebanyak 5 lembar tanpa tutup kepala, satu lembar fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang dilegalisir pejabat yang berwenang.
Kemudian mengisi formulir pendaftaran yang telah diisi dan ditandatangani dan menyampaikan surat lamaran yang ditulis dengan tulisan tangan sendiri menggunakan tinta hitam dan ditandatangani di atas meterai Rp6 ribu  serta mencantumkan jenis jabatan serta kode jabatan yang dilamar,” paparnya.
Polmer menjelaskan, perekrutan CPNS tersebut akan dilaksanakan secara obyektif dan transparan, berdasarkan syarat-syarat yang telah ditentukan. “Pelamar tidak dipungut biaya apapun dalam seluruh tahapan proses seleksi,” tandasnya. (cr-01)

Dugaan Korupsi Alkes dan KB

Selasa, 1 Oktober, 2013 | 0 Comments
Share on: Google Plus

Keterangan Tersangka Mengarah ke Bupati Labusel

MEDAN – Penyelidikan dan penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan dan Keluarga Berencana di Kabupaten Labuhanbatu Selatan terus berkembang. Kini, penyidik Subdit III/Tipikor Direktorat Rektorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Sumut tengah intensif mengarahkan penyidikan ke Bupati Labusel Wildan Aswan Tanjung. Orang nomor satu di Pemkab Labusel tersebut diduga telah mengarahkan pelaksanaan proyek tersebut, kepada seorang tersangka berinisial J yang telah ditahan penyidik.
“Kita sedang mendalami keterlibatan Bupati Labusel. Sebab, dalam Berita Acara Pemeriksaan tersangka Johan, mengaku sebelum mengerjakan proyek dihubungi pejabat teras Labusel untuk mengerjakan proyek pengadaan alkes yang bermasalah itu,” kata Direktur Reskrimsus Polda Sumut, Kombes Dono Indarto, Senin (30/9).
Dibeberkan Dono, tersangka Johan dihubungi petinggi Pemkab Labusel saat berada di Riau. Dalam komunikasi itu dikatakan Johan lah yang dapat mengerjakan proyek itu. “Namun dalam pembicaraan lewat telepon selular itu, Johan sempat mengatakan dirinya tidak sanggup,” beber Dono.
Tapi, lanjutnya, tersangka Johan lantas menyodorkan nama rekannya untuk mengerjakan proyek yang diminta pejabat tinggi di Labusel tersebut. Artinya, ada indikasi kuat kalau petinggi Labusel itu terlibat dalam penentuan pemenang proyek tersebut.
Sebelumnya, terkait dugaan korupsi alkes dan KB di Labusel, penyidik melakukan penahanan terhadap istri rekanan RW, yakni MM. Dalam kasus ini penyidik segera mengirim berkas ke JPU dengan tersangka JW, JT, TN alias AS, SYN dan R.
“Melakukan penahahan terhadap nyonya MM istri dari RW dan melakukan pemeriksaan terhadap tersangka MM,” sebut Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol R Heru Prakoso, namun, Heru tidak menjelaskan secara detail kronologis penangkapan tersebut.
Heru juga mengatakan, dalam kasus ini pihaknya sudah memeriksa 22 saksi dan saksi ahli dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) serta 10 pengusaha pendukung di Jakarta, yang bertindak sebagai distributor alkes.
Penyidik telah menyita barang bukti alkes kedokteran dan KB yang diduga rekondisi. Penyitaan ini dilakukan dari empat Puskesmas milik Dinkes Pemkab Labusel, antara lain Puskesmas Tanjung Medan, Kota Pinang, Torgamba dan Langga Payung. Selain itu, juga dilakukan penyitaan 3 unit refrigerator centrifuge dan 2 unit baby transport.
Rumah tersangka JT juga telah digeledah dan disita sejumlah dokumen dan surat lain terkait kasus tersebut. Namun, Heru tidak menjelaskan secara detail dokumen dan surat apa yang disita. Dalam kasus ini, menurut Heru, tidak tertutup kemungkinan akan bertambah lagi tersangka baru. Dalam kasus dugaan korupsi ini, penyidik Tipikor Poldasu telah menahan enam tersangka yaitu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Syahrulan Siregar, Direktur Perusahaan JW, Wadir I Rekanan JT, TN alias AS dan Kadis Kesehatan Pemkab Labusel Drs Ruslan Lubis.
Kelimanya berasal dari Kabupaten Labusel. Kemudian menyusul MM, sedangkan suaminya RW ditahan masih ditahan di Kejati Lampung terkait kasus yang sama. Sementara diketahui, RW juga terlibat kasus dugaan korupsi Alkes dengan peran sebagai rekanan pada enam kota di Sumut yaitu Tobasa, Samosir, Tapteng, Sibolga, Labusel, dan Paluta.
Sementara Bupati Labusel H Wildan Asawan Tanjung belum dapat dikonfirmasi terkait keterangan salah satu tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan alkes dan KB di Labusel yang mengarah kepadanya. Kabag Humas Pemkab Labusel Hasan Basri Harahap membantah, Bupati Labusel Wildan Aswan Tanjung terlibat kasus dugaan korupsi pengadaan alkes dan KB. (gus/esa)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar